Rezeki bukan semata hasil dari kepandaian dan kerja keras, tetapi ketetapan Allah yang sampai kepada hamba-Nya melalui berbagai jalan. Usaha adalah kewajiban, namun hasil adalah pemberian. Karena itu, hati yang tenang tidak pernah sombong saat lapang, dan tidak putus asa saat sempit.
Ketika seseorang memahami hakikat rezeki, ia akan bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa diperbudak oleh hasil. Ia yakin bahwa apa yang menjadi bagiannya tidak akan tertukar, dan apa yang bukan untuknya tidak akan memaksa tinggal. Dari keyakinan itulah lahir rasa syukur, keteguhan, dan kelapangan jiwa.

